Threesmoe Bersama Dua Rekanku
kali ini menceritakan pengalaman Cerita Sex
Threesome Antara Seorang Pemilik bengkel dengan seorang pelanggan wanita
bengkel itu. Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa
ini. Awal mula Kisahku ini berawal kurang lebih 3 tahun yang lalu.
Dengan kepandaianku mengelola bengkel saat itu aku telah memiliki banyak
pelanggan di bengkelku. Kebanyakan pelangganku adalah para karyawan
yang bekerja di wilayah perkantoran dekat bengkelku. Salah satu
pelanggan setiaku sebut saja namanya Dita , dia berusia 33 tahun, dia
adalah seorang manager di suatu perusahaan swasta yang ada didekat
bengkelku. Kebetulan sekali dia mempunyai wajah yang cukup cantik,
selain cantik ddiajuga mempunyai kulit putih bersih, berbodi bohay. Dan
yang selalu menjadi pusat perhatianku adalah payudaranya. Ukuran
Payudaranya cukup besar kira-kira ukuran 35b lah, tapi itu terlihat
serasi sekali dengan postur tubuhnya yag cukup tinggi untuk ukuran
wanita. Entah kenapa aku sering membayangkan jika suatu saat aku dapat
merasakan dadanya yang montok itu, dan meremas bahkan mengulum putingnya
susunya yang nampaknya terasa nikmat sekali. Hha
Singkat cerita ketika malam itu setelah saya selesai menutup bengkel,
saya berniat untuk pulang, karena saat itu mobil yang biasa saya pakai
dipinjam oleh adik saya, sayapun berniat menggunakan Taksi untuk pulang.
Ketika saya sedang menunggu Taksi tiba-tiba datang mobil sedan
menghampiriku, lalu kaca mobil itu terbuka, setelah terbuka kacanya
ternyata Dita yang ada dalam mobil sedan itu, kemudian diapun
memanggilku, lalu…
" Hey Der, kog kamu disini emang nunggu apa dan mau kemana? mau aku antar nggak kamu ?" ujar Dita,
“ Oh mbak Dita, saya kirain siapa mbak.hhe.. Boleh deh mbak kebetulan saya juga butuh tumpangan..hhe “ jawabku,
Tanpa banyak berfikir dan basa-basi sayapun langsung memasuki mobil Dita
itu. Selama dalam perjalanan kamipun mengobrol di dalam mobil dengan
akarabnya karena memang Dita adalah pelanggan setdiabengkelku. Singkat
cerita kemudian Ditapun mengajakku ke sebuah tempat Dugem didaerah
Kota, sebut saja Kota A, kebetulan pada malam itu adalah malam minggu.
Sngkat cerita sampailah kami di tempat dugem itu, Kemudian kamipun
brgegas masuk dan mencari meja yang kosong dan strategis . Setelah
mendapatkan tempat Ditapun berpamitan sebentar untuk mencari sesuatu.
Tak lama kemudian Ditapun datang dan meengatakan,
" Kamu doyan Inexkan Der, aku udah pesenin 1 lagi untuk kamu," kata Dita,
“ Wah mbak tahu aja kalau saya doyan Inex ..hhe .. hanks ya Mbak “ jawabku,
Kebetulan Untuk Dugem saya memang butuh dorongan inex, tapi cukup
setengah, sementara satu setengahnya lagi untuk Dita. Ternyata takaran
satu setengah baru cukup untuk Dita. Ternyata Dita suka triping. Tak
lama Pesanan kamipun datang. Lalu akupun membayar bill-nya. Ditanganku
sekarang ada dua butir pil inex, yang satu saya bagi dua. Dita segera
menelan satu setengah, dan sisanya untukku. Setelah setengah jam, Dita
terlihat semakin on. Maka kami berjoget, menari-nari, dan berteriak
gembira di dalam diskotik yang penuh dengan orang yang sama-sama
triping.
Ketika saya berdiri, saya melihat Dita yang sudah "ON" berjoget dengan
erotisnya, tak lama kemudian Dita menghampiri dan merapatkan tubuhnya
yang mulus itu ke depanku. Dia mengenakan t-shirt putih dan celana warna
gelap. Dalam keremangan dan kilatan lampu diskotik, dia nampak manis
dan anggun. Saya kembali menyibukkan diri dengan bergoyang dan
memeluknya belakang tubuhnya. Sesekali tangan ku dengan nakal meremas
dada Dita yang masih tertutup kemeja, Tanganku kian nakal mencoba
berkelana dibalik kemejanya dan meremas ke dua gunung kembarnya yang
masih terbalut BH. Tanganku akhirnya dapat merasakan halus dari payudara
Dita, jari-jari ku mencari-cari puting payudara Dita dengan menyusup ke
dalam BH Dita.
Dengan cepat sayapun meremas dada Dita dengan perasaan, lalu tanganku
bergerak ke punggung Dita berusaha membuka pengait bra itu, aku sudah
berhasil melepas pengait BH nya sehingga dengan bebas tangan kananku
membelai dan meremas buah dadanya yang keras sementara tangan kiriku
masih tetap mendekapnya dan mulutku pun menciumi leher jenjang itu,
sambil tanganku memainkan puncak puting susu itu hingga memerah akibat
remasan tanganku. Sementara Dita hanya memejamkan matanya meresapi
setiap jamahan tangan dan terus bergoyang mengikuti irama, sembari saya
terus mengelus dadanya sehingga membuat Dita dari gerakan tubuhnya Dita
memang kelihatan ingin sekali dipuaskan, terlihat dari pantatnya yang
montok dan masih terbalut rok, terus merapat menggesek-gesekan ke arah
Penisku.
" Der, Kamu sudah on berat ya?" Ujarnya padaku,
Akupun hanya tersenyum dengan pertanyaanya. Lalu kubeDitakan diri untuk
memeluk tubuhnya sembari nencium pipinya. Pada pukul 01.00 pagi, DJ
mengumumkan discothique akan terus buka sampai pukul 04.3 0. Pengunjung
bersorak-sorai riang gembira. Tapi Dita kelihatannya sudah mulai Droop,
" Der aku capek nih," keluh Dita.
" Masak iya sih kamu udah capek Mbak," ucapku sambil terus memeluk erat dan menciumi leher nya,
" Der kita pulang yuk aku pingin istirahat nih" " ujar dita padaku,
" Emang kamu mau pulang ke mana?" tanyaku,
" Terserah kamu aja deh mau ajak aku pulang kemana " jawabnya,
Setelah dia mengatakan seperti itu sayapun baru mengerti bahwa dia ingin melanjutkan malamnya ke tempat tidur bersamaku,
" Oh iya Der, sebenarnya aku udah booking kamar hotel di dekat sini Der, kesana aja yuk " ujarnya,
" Okey deh Kalau begitu kita ke sana aja " jawabku,
Kemudian kamipun bergegas keluar dari diskotik tersebut dipenuhi dengan
rasa puas dan senang. Kamipun segera menuju ke hotel yang sudah di
Booking Dita. Sesampainya dikamar tiba-tiba Dita langsung berjoget, tapi
kali ini tanpa musik , ditapun bernyanyi sembari melucuti pakaiannya
pas seperti orang sedang menari striptis, saya hanya melihat dan duduk
disebuah kursi sofa yang ada tepat didepan jendela. Sambil menari dan
melucuti pakaiannya Dita menghampiri saya dan segera jongkok didepan
saya sambil membuka resleting celana saya, saya hanya memperhatikan apa
yang akan dilakukannya,
" Wuihhh…. besar sekali Penis kamau Der, mantap, Aku kulum ya penis kamu " ujarnya,
Belum sempat aku menjawab Ditapun langsung mengulum penisku yang sudah menegang sejak tadi,
" Ahhhh… Ssss… aaahhh… enak sekali dit kulumanmu… ooohhhh… ", ucapku,
Kemudian Dita mengisap penisku dengan penuh nafsu, memang Dita sangat
lihai dalam memainkan isapannya, sambil mengisap lidahnya terus menari
dan meliuk diteruskan ke buah zakar saya, setelah 10 menit naik dan
turun ddiaisap dan jilatin penis saya, Dita melemparkan tubuhnya ke atas
kasur, dan jatuh telentang. Langsung saya menyergapnya, dan kami
bercumbu dengan dorongan nafsu sangat tinggi karena pengaruh inex.
Kemudian kamipun berciuman, beradu lidah dan bergantian mengisapnya.
Kuciumi pipinya, matanya, keningnya, dagunya. Kujilati daun teHangaya,
dan kusodok-sodok lubang teHanganya dengan lidahku. Tanganku tak diam.
Mengelus dan meremas rambutnya, menyusuri leher dan belahan dadanya.
Kuusuap-usap perutnya, punggungnya, dan bokongnya. Kubekap vaginanya
yang ditumbuhi bulu halus nan rimbun. Jari manis dan telunjukku
merenggangkan pinggiran vagina Dita. lalu jari tengahku mengorek-ngorek
klitorisnya dengan penuh perasaan.
" Uuuh.. sshh.. aahh.. " desah Dita,
" Ssshhhh,,, ahhhhh… " desahku sembari terus mencumbunya,
Kemudian aku menarik tanganku dari vagina Dita. Kini kedua tanganku
mengelus-elus pinggiran payudaranya. Berputar sampai akhirnya meremas
bagian putingnya. Akhirnya tanganku tercapai,
" Oooh..ssss… ahhhh… terus Der.. sss… ahhhh… " desah Dita lagi,
Saya jilati pinggiran buah dadanya, lalu menghisap putingnya,
"Oohh.. Der.. " Dita merintih nikmat. Dita bangkit dan mendorong aku supaya telentang,
Kemudian Ditapun melakukan cumbuan meniru caraku. Diapun membekuk
penisku dan mengelusnya dengan tekanan yang membangkitkan birahi. Dita
memutarkan badan di atas tubuhku yang telentang. Diamenciumi dan
menjilati penisku sementara vaginanya disumpalkan ke mulutku. Akhirnya
Dita menjatuhkan diri ke tempat tidur dan menarik tanganku. Sementara
buah dadanya kian kencang. Putingnya kian memerah. Nafasnya
tersengal-sengal. Keringat sudah membasahi sekujur tubuhnya. Seperti
keringatku. Juga nafasku. Juga si nagaku yang sudah meronta. Dia
sepertinya bingung ketika kuambil dua bantal. Dengan lembut kuangkat
tubuhnya, lalu bantal itu kuletakkan di bawah pantatnya untuk Menyangga
tubuh bagian bawahnya. Membuat pahanya yang putih mulus kian menantang.
Terlebih ketika bukit venus dengan bulu-bulu halusnya menyembul ke atas.
Membuat magmaku terasa mau meledak. Ditapun mengerang saat lidahku
kemudian jemariku mengelus-elus bulu-bulu itu. Ddiamenjerit saat kucoba
menguak kemaluannya dengan jari telunjukku. Otot pahanya meregang saat
kuhisap klitorisnya,
" Uhhh… Ssss…Ahhhh… Masukkan penismu Der, cepat der, ahhhh… " rintihnya,
Terdengar rintihan kenikmatannya kali ini terdengar nyaris seperti
jeritan. Aku jongkok di pinggir tempat tidur, kutarik kaki Dita sampai
bokongnya berada di tepi ranjang. Kusingkap selangkangannya, dan kulumat
vaginanya yang sudah becek. Lalu Kubalikkan tubuhnya, kujilati
bokongnya sambil sesekali setengah menggigitnya. Kukorek-korek anusnya
dengan jari tengahku,
"Ouuwww.. ooh.. sshh.. sayang, cepet masukan!" katanya memelas-melas,
Semakin Dita memanas birahi, aku semakin terus mempermainkannya dan
belum mau melakukan penetrasi. Aku melihat Dita sampai meneteskan air
mata menahan orgasme,
Dipegangnya penisku yang sudah membesar ini. Terasa penisku telah
menyentuh bibir kemaluannya, akupun bergegas memasukan penisku dengan
kudorong sedikit penisku kedalam Vagina Dit, dan
" Blesssssssss…. Ssss…ahhhhh… " masuklah Penisku kedalam Vagina Dita,
Kemudian akupun mulai memompa Penisku, Ketika kupacu dengan irama yang
lambat dia mengerang, menjerit, merintih terus. Lalu aku berinisiatif
untuk merubah Posisi Sexku. Kini kedua tanganku berada di belakang
punggungnya. Membuat kaitan diantara ketiaknya. Dia meremas rambutku
seiring dengan naik turunnya tubuhku. Kukunya mencengkram punggungku
ketika kukayuh pantatku penuh irama. Naik dan turun. Tarik dan dorong.
Rintihan dan jeritannya seakan tak kupedulikan. Aku berhenti di tengah
jalan. Ddiameronta. Membuka matanya. Dengan wajah kuyu. Dari keringat
kami yang menyatu. Tanpa diduga, dia mulai mengikuti irama permainanku.
Dengan menahan rasa sakit dia menggerakkan pinggulnya memutar dan
memutar. Sesekali menyentak tubuhku yang di atasnya. Tak lama kemudian
Dita merubah posisi menduduki pahaku, memegang penisku dan dimasukkannya
pelan ke vaginanya,
" Ahhh… Ohhhh… enak sekali Mbak goyanganmu " ujarku,
Tanpa merespon eranganku Dita terus bergoyang sambil menjerit kecil.
Dadanya yang naik turun langsung kuremas. Lalu kubalikkan posisinya
kebawah.Dan aku gantian memompanya dari atas. Aku terus memompa sampai
akhirnya ddiamengerang panjang. Otot vaginanya berkontraksi meremas
penisku,
" Ssss…Ahhhh… aku udah keluar Der… Ahhhh…" erang Dita,
Ketika kami sedang asik-asiknya, tiba-tiba pintu kamar ada yang mengetuk, Akupun kaget dan sempat terhenti mencumbu Dita,
" Dit.. Dita ada suara cewek didepan kamar kita " ujarku,
" Udah Terussin aja Der !!! Itu temanku, biarkan saja," kata Dita,
Kemudian pintu kamar kamipun diketuk lagi dan diikuti suara panggilan cewek,
" Masuk aja, Han, Pintunya enggak dikunci, kok" ujar Dita,
" Gila kamu yah Dit, Kitakan lagi ML, masa temenmu disuruh masuk sih ...?" ujarku,
" Udah biarin aja, cuek aja aja sih ..." kata Dita enteng sambil tersenyum manis,
Kemudian teman Ditapun masuk begitu saja dengan cueknya,
" Idihh.. rupanya lagi pada asyik nih sori ya ganggu kalian," kata Hani
begitu membuka pintu dan masuk ke dalam kamar, ketika itu aku masih
dalam posisi jongkok dan penisku masih di dalam vagina Dita,
"Mana cowokmu tadi?" tanya Dita,
" Kalau ahu kamu pulang ke hotel bawa cowok, yah aku dibawa ke hotel lain" sahut Hani,
Aku masih bengong mendengar percakapan dua cewek cantik itu. Tiba-tiba tangan Dita menarik tanganku yang tersampir di pahanya,
"Ayo sayang goyangin penismu, jangan kalah sama Hana" desak Dita,
Aku berdiri dan mengangkat tubuh Dita ke tengah tempat tidur. Penisku
yang sudah tegang dari tadi, segera saya tembakkan lagi ke dalam lubang
vagina Dita yang sudah tidak perawan tapi masih terasa lengket. Kami
sama-sama merasakan kehangatan yang nikmat,
" Ahhhh.. Masukin yang dalem Penis kamu Der, cepet… Sssss…ahhhh… " pinta Dita,
Kemudian aku mulai memopakan penisku dengan penuh gairah. Sementara Hani
pergi ke kamar mandi dan mengurung diri disana. Pengaruh inex membuat
daya tahan persenggamaanku dengan Dita cukup lama. Berbagai gaya kami
lakukan. Dita beberapa kali mengerang dan menggigit pundakku saat
mencapai orgasme. Sementara penisku masih anteng di dalam vagina Dita,
" Uhhhh… Ssss… Ahhhh.. Aku capek Der kita istirahat dulu yah !!? " rintih Dita,
" Bentar dong Dit, nanggung banfet nih, aku sangat menikmati hangatnya
vaginamu," rayuku sembari terus memompa penisku ke Vagina Dita,
Kemudian Ditapun pasrah, tidak kuasa lagi menggerak-gerakkan tubuhnya
yang lagi kugarap. Matanya terpejam. Aku semakin terangsang melihatnya
tak berdaya. Kami sudah bermandikan keringat. Tapi penisku masih tegang,
belum mau memuntahkan sperma. Akhirnya aku kasihan juga sama Dita yang
sudah keletihan dan nampak tertidur meski aku masih menggagahinya. Aku
mendengar bunyi keciprak-kecipruk di kamar mandi. Spontan aku bangkit
dan melepas penisku dari vagina Dita. Dengan langkah pelan supaya tidak
membangunkan Dita dari tidurnya, aku berjalan dan perlahan membuka pintu
kamar mandi. Benar saja Hani sedang berendam di bathtup dengan tubuh
bugil. Dia nampak sedang menikmati kehangatan air yang merendamnya.
Kepalanya bersender pada ujung bath tub. Aku menghampirinya dengan penis
yang masih tegang. Mata Hanipun terbuka dan kaget melihatku berdiri di
sisi bathtup menghadap ke arahnya,
" Hahh, kok kamu kesini Emang Dita dimana ?" tanyanya setengah berbisik
sambil matanya turun naik melihat ke arah muka dan penisku yang ngaceng
itu,
" Tuh dia dia tidur, Ssssttt… jangan berisik," kataku sambil naik ke
dalam bathtup dan langsung menindih tubuh Hani yang sintal dan pasrah.
Kemudian Kamipun mulai bergumul dalam cumbuan yang hot,
" Han kamu diatas yah.. " ujarku pada Hani,
Sekarang posisiku ada di bawah, ddiasegera naik keatas perutku dan
dengan segera di pegangnya penisku sambil diarahkan kevaginanya, kulihat
vaginanya indah sekali, dengan bulu-bulu pendek yang menbuat rasa gatal
dan enak waktu bergesekan dengan vaginanya,
" Sssss…. Ahhhh… enak banget vagina kamu Han " ujarku kepada Hani,
" Ahhh… Gombal kamu. Emang Enak mana sama punya Dita ? " Tanya Hani padaku sembari memutar pantatnya yang semok,
Rasanya penisku mau patah ketika diputar didalam vaginanya dengan berputar makin lama makin cepat,
" Ssss…ahhhh…Ohhhh.. Han… enak banget Goyanganmu Han ….ahhhh…" pujiku pada Hani,
Kemudian aku bergegas bangun ssembari mulutku mencari pentil susunya, setelah kutemukan segera kuemut putting susu Hani,
" Ohhhh... yeah… ahhhh…aku mau keluar Der...Ssss…ahhh… Rasanya mentok Der… ahhhh…"" ujar hani mulai nampak akan orgasme,
Memang dengan posisi ini terasa sekali ujung batangku menyentuh samapai ke peranakannya,
"Ah.. ah.. eh.." suaranya setiap kali aku menyodok vaginanya.
Lalu kugenjot vaginanya dengan cepat. Dia seperti kesurupan setiap dia naik turun diatas batangku yang dijepit erat vaginanya,
" Uhhhh… Ssss… ahhhh.. Aku mau keluar Han… Aaahhhh…" Desahku,
Lalu kupeluk erat Hani Sembari aku melumat putting susunya. Kupompa
vaginanya sampai kami tak sadar mengeluarkan desahaan dan rintihan
birahi yang sampai membangunkan Dita. Dita tiba-tiba berdiri di pintu
kamar mandi dengan tubuh bugil dan matanya menatap aku dan Hani yang
lagi bersetubuh,
" Oh begitu cara kamu Der ya, enggak puas dengan aku kamu melampiaskan
nafsu sexmu dengan Hana," tegur Dita dengan nada manja, pura-pura marah,
Dengan tiba-tiba Ditapun kini masuk ke dalam bathtup,
" Dit, ayo sini cepet gantian, aku sudah dua kali dibikin orgasme sama
cowok kamu, sampai lemes nih rasanya, Cowokmu ini terlalu perkasa," kata
Hani,
kemudian Hanipun menyingkir dan,
" Cepet sekarang giliran sama aku lagi, kita terusin yang tadi, sekarang aku bakalbuat penismu muntah penis kamu," kata Dita,
Segera Dita hampiri saya di dalam bathtub yang penuh dengan air,
Sedangkan Hani menonton kami dan duduk di ujung bathtup sambil membasuh
vaginanya. Ditapun kusuruh nungging, maka terlihatlah lubang vaginanya
yang basah dan berwarna merah, kuarahkan kepala penisku ke lubang
Vaginanya secara perlahan-lahan. Kutekan penisku lebih dalam lagi, dia
menggoyangkan pantatnya sambil menahan sakit. Terdengar suara “
Cropp…crop “ bila kutarik dan kumasukan penisku di lubang vaginanya,
mungkin itu karena suara air , hha. Ditapun semakin berteriak histeris.
Lalu sembari memegang pinggiran Bathtub Ditapun menggoyangkan pinggulnya
semakin cepat, dan tak lama kemudian Dita,
" Ohhh… ahhhh… Aduh Der aku nggak tahan lagi nih, rasanya pingin keluar,
" lebih cepat kamu yah gerakin penisnya…. Ssss..aaaaaaaaaaahhhhhhhhhh,
aku keluar sayng… ohhh… " ujar dita yang sudah Orgasme lagi,
Tidak lama kemudian Ditapun terkulai lemas dan vaginanya kurasakan
semakin licin, sehingga pahaku basah oleh cairan vaginanya yang keluar
sangat banyak. Sebenarnya aku juga sudah nggak tahan ingin keluar,
apalagi mendengar desahan-desahan yang erotis pada saat Dita akan
orgasme. Cairan hangat terasa masih mengalir dari dalam vagina Dita. Aku
masih terus menggenjot vaginanya. Wajah Dita terlihat pucat karena
sudah keseringan orgasme. Melihat wajah cantik yang melemah itu,
genjotanku semakin kupercepat,
" Ahhhh…. Dit… Ahhhh… aku mau keluar nih… Sssssahhhh…" ujarku sembari memompa Penisku kedalam Vagina Dita,
" Ssss… ahhhh… Keluarkan di dalam aja Der, kita keluarin bersamaan, Aku
juga mau keluar lagi nih … ahhhh… " ujar santi dengan desahanya,
Kurasakan spermaku mulai mendesir ke batang Zakar nampaknya aku akan mencapai orgasme ,
“ Ahhhhhh…. Crottt… Crottt… Crottt… Crottt… Ahhhhh…. “ desah kami bersama,
Akhirnya tersemburlah spermaku kedalam Vagina Dita dan diikuti pula
dengan Dita yang orgasme bersamaan denganku. Air maniku keluar dengan
derasnya ke dalam vagina Dita dan Dita pun menikmatinya,
"Akhirnya saya berhasil membuatmu mencapai puncak kenikmatan sayang,"
kata Dita sambil memeluk dan menciumi bibirku. Terasa nikmat, licin,
geli bercampur jadi satu menjadi sensasi yang membuatku ketagihan. Kami
bertahan pada posisi itu sampai kami sama-sama melepaskan air mani kami.
Setelah Penisku terlepas dari Vagina Dita kemudian akupun memanggil Hani,
" Han sini emut penisku, kamu sedit nih sisa pejuhku…" ujarku pada Hani,
Kemudian Hanipun bergegas mendekat kepadaku dan melumat penisku,
" Eummm… ahhhhh… enak sekali pejuhmu" katanya sambil mengocok ngocok penisku mencari sisa air pejuhku,
" Sebentar lagi, nagaku akan bangun lagi lho. Lihat nih, sudah mulai menggeliat lagi…" kataku menggoda Hani,
" Wkwkwkwkwk.., " tawa Dita dan Hani bersamaan dengan kompak karena candaanku tadi,
Kemudian aku segera keluar dari bathtup mendekati Hani dan menyuruhnya
membelakangiku. Dari belakang aku mengarahkan penisku ke vaginanya yang
sudah basah lagi karena nafsu melihat saya dan Dita. Kemudian dengan
terburu-buru Aku langsung memasukkan penisku kedalam Vagina Hani,
" Auww… Aduuh… pelan-pelan dong Der.., sakit nih Vagina aku … huhhh… " katanya agak merintih,
" Upsss… Sorry ya Han, aku tadi terlalu nafsu sama kamu..hhe… " kataku sambil tertawa kecil,
Setelah itu tanganku mulai menyambar susunya yang menggelantung indah.
Lalu aku mulai memaju-mundurkan pantatku sambil tanganku berpegangan
pada susunya dan meremasnya,
" Sssss… ahhhh... Uhhhh… ahhhh…" Desah nikmat Hani ,
" Han.. vaginamu sempit sekali ... nikmat Han… Ahhhh…. " ujarku mengiringi kenikmatanku,
Terdengar suara ” Zleeb…. bles… plak.. plak.. plak..” irama persetubuhan kami sungguh indah.
" Sssss… ahhhh.. Der, Hani mau keluar nih… Ahhhh…" katanya sambil kepalanya mendongak kebelakang,
" Iya Hani sayang, aku juga mau keluar nih, aku keluarin didalam ya
han…. Ssss… ahhh…" kataku sembari terus menghunjamkan penisku dalam
dalam vagina Hani,
Kemudian kupercepat lagi gerakan Penisku ke Vagina Hani, Tak lama kemudian,
“ Croot… Croot… Croot… “
Tidak ada komentar: